Wednesday, April 12, 2017

3 Cracker Paling diTakuti di Dunia

Dunia internet memiliki sebuah kelompok hacker yang dikenal dengan nama“Crackers” atau “Black Hats/Si Topi Hitam,  yang kerjanya merusak sistem komputer.  Pada Umumnya, para Hacker adalah orang-orang yang memiliki peran fungsi yang berbeda tergantung dari individu masing-masing. Merekalah kelompok yang selalu diberitakan media sering melakukan kejahatan di dunia maya/Cybercrime. Beberapa diantaranya melakukan hal itu cuma untuk hiburan dan keingintahuan semata, sementara sisanya melakukannya untuk mendapatkan keuntungan, pada artikel ini saya akan membahas 3 hacker yang di takuti di dunia.

1.Jonathan James
Image result for Jonathan James
James menjadi tahanan pertama yang dikirim ke penjara karena kejahatannya meng-hacking sistem jaringan. James dituntut di pengadilan saat masih berusia 16 tahun. Target operasi James saat itu yakni Sistem jaringan organisasi tingkat tinggi. Dia berhasil membuat jalan masuk lain menuju server milik Defense Threat Reduction Agency Server (DTRA), sebuah organisasi pemerintah dibawah naungan departemen pertahanan yang menangani berbagai ancaman yang mengganggu keamanan di Amerika Serikat dan sekutunya dari senjata biologis, kimia, senjata konvensional dan khusus. Jalur masuk yang dibuat oleh James memungkinkannya melihat email-email rahasia serta mengetahui username dan password karyawan disana. James juga berhasil meng-crack sistem komputer milik NASA, mencuri software senilai 1,7 juta US dollar. Menurut departemen keadilan, software yang dicuri tersebut berfungsi dalam mengatur kondisi ruangan di stasiun Angkasa Internasional, termasuk pengatur suhu dan kelembaban selama berada di luar angkasa.  Karena kejadian itu, NASA dipaksa harus mematikan semua sistem komputer mereka, dan mengeluarkan biaya sedikitnya 41.000 US Dollar.

2.Adrian Lamo
Image result for Adrian Lamo
Lamo menjadi terkenal dalam aksinya membobol sistem perusahaan ternama seperti The New York Times dan Microsoft. Dengan nama samaran “Homeless Hacker”, dia menggunakan jaringan internet yang ada di Kinko, Coffee Shop dan perpustakaan untuk melakukan aksinya. Dalam sebuah artikel profil menyebutkan, “meng-hack di siang hari, sembunyi di malam hari”.  Lamo menambahkan kalau dia mempunyai laptop di Pittsburgh, sedang baju ganti di Washington DC. Sebagai upaya untuk membuat alibi terhadap aksinya. Ketika dia membobol kedalam jaringan The New York Times, Lamo lalu menambahkan dirinya kedalam daftar para tenaga ahli dan mengetahui informasi pribadi para kontributor, termasuk nomor Social Security mereka. Untuk aksinya di New York Times, Lamo diharuskan membayar sedikitnya 65.000 US Dollar sebagai denda. Dia juga dituntut enam bulan tahanan rumah dan dua tahun wajib lapor hingga 16 Januari 2007.

3.Kevin Mitnick
Image result for Kevin Mitnick
Memperkenalkan dirinya sebagai “Hacker poster boy”, Mitnick terlibat dalam pengejaran tingkat tinggi yang dilakukan oleh pihak berwenang. Meski aksinya terlalu dibesar-besarkan oleh media, namun pelanggaran yang dilakukannya mungkin agak kurang dikenal luas. Departemen pengadilan menyebut Mitnick sebagai “Penjahat komputer paling dicari sepanjang sejarah Amerika Serikat”. Aksinya dapat dilihat dalam dua film: Freedom Downtime dan Takedown.

Mitnick Cuma memiliki sedikit pengalaman meretas jaringan komputer sebelum memutuskan melakukan aksi kejahatannya yang membuatnya terkenal. Dia memulai aksi pertamanya dengan mengacaukan sistem kartu penumpang Bus di Los Angeles untuk mendapatkan karcis gratis. Berikutnya, seperti yang dilakukan oleh Co-founder Apple, Steve Wozniak, yaitu membobol jaringan telepon


 Tindakan yang dilakukan hacker mungkin memang tidak semuanya salah, yang jelas mereka punya cara mereka sendiri dalam menyuarakan protes atau perlawanan pada pihak terkait walaupun lewat tindakan kriminal berbasis perangkat sistem komputer, ya meskipun sebagian dari mereka juga mengambil keuntungan pribadi dari aksi peretasan yang mereka lancarkan dan sudah pasti melanggar hukum.

No comments:

Post a Comment