Buat kamu fakir kuota yang sering nebeng di tempat-tempat wi-fi gratis, ada baiknya mulai siap-siap cari tempat nongkrong baru. Kalo jaringan wi-fi masih sering lemot, beberapa tahun ke depan kamu mungkin lebih suka cari tempat yang punya koneksi li-fi! Emang apa sih li-fi?
Adalah Joanne Oh, seorang mahasiswi dari Eindhoven University of Technology di Belanda yang baru aja bikin sistem inframerah li-fi yang kecepatannya diklaim 100 kali lipat lebih cepat daripada wi-fi! Inframerah sendiri sebenernya bukanlah ide yang baru. Akan tetapi, sistem baru yang dibikin oleh Joanne ini gunain antena pasif buta ngirim data tanpa galian yang bergerak.
“Konsep ini nggak hanya melampaui kecepatan wi-fi saat ini, tapi juga bikin kebutuhan daya jadi jauh lebih rendah” kata Rob Lefebvre seperti dikutip dari Science Alert.
Perbandingan li-fi dan wi-fi
Bahkan, dari pengumuman yang dibuat oleh Eindhoven University of Technology, tes awal proyek ini berhasi mencapai kecepatan download 42,8 Gbps dari jarak lebih dari 2,5 meter. Sebagai perbandingan, saat ini kecepatan rata-rata internet di Belanda hanya ada di angka 17,6 Mbps atau sekitar 2.000 kali lebih lambat. Sementara, kalo gunain sistem wi-fi, kecepatan maksimal juga ada di angka 300 Mbps atau sekitar 100 kali lebih lambat. Nah lho.
Saat ini, para peneliti sendiri sedang berusaha buat nulisin laporan perkembangannya dalam jurnal review. Jadi masih ada banyak pengembangan yang akan dillakukan, sehingga nggak mungkin sistem ini akan diluncurkan dalam waktu dekat. Akan tetapi, tim peneliti tetap optimis kalo sistem ini bakalan jadi inovasi baru dalam layanan internet. Udah nggak sabar kan? Kita tunggu aja deh perkembangannya!
Bahkan, dari pengumuman yang dibuat oleh Eindhoven University of Technology, tes awal proyek ini berhasi mencapai kecepatan download 42,8 Gbps dari jarak lebih dari 2,5 meter. Sebagai perbandingan, saat ini kecepatan rata-rata internet di Belanda hanya ada di angka 17,6 Mbps atau sekitar 2.000 kali lebih lambat. Sementara, kalo gunain sistem wi-fi, kecepatan maksimal juga ada di angka 300 Mbps atau sekitar 100 kali lebih lambat. Nah lho.
Saat ini, para peneliti sendiri sedang berusaha buat nulisin laporan perkembangannya dalam jurnal review. Jadi masih ada banyak pengembangan yang akan dillakukan, sehingga nggak mungkin sistem ini akan diluncurkan dalam waktu dekat. Akan tetapi, tim peneliti tetap optimis kalo sistem ini bakalan jadi inovasi baru dalam layanan internet. Udah nggak sabar kan? Kita tunggu aja deh perkembangannya!
No comments:
Post a Comment