Perusahaan teknologi besar asal Amerika, AT&T, resmi menghentikan iklannya di Google dan YouTube tapi tak hanya AT&T yang menarik uangnya dari YouTube, beberapa perusahaan besar lainnya juga melakukan hal serupa.
Seperti O2, Royal Mail, BBC, Dominos, dan Hyundai Kia. Tak hanya itu, Marks and Spencer, Audi, RBS, dan L'Oreal juga telah resmi menyatakan menarik iklannya di YouTube.
Bahkan pemerintah Inggris dan koran Guardian juga tak mau beriklan di YouTube.
Apa penyebabnya?
Rupanya penarikan iklan itu disebabkan oleh temuan dari surat kabar asal London, Times, yang mengatakan beberapa iklan dari perusahaan besar muncul di konten-konten terkait kelompok ekstremis atau terorisme di YouTube.
Jadi tak salah apabila perusahaan-perusahaan besar menarik iklannya agar citranya tidak hancur.
Seperti O2, Royal Mail, BBC, Dominos, dan Hyundai Kia. Tak hanya itu, Marks and Spencer, Audi, RBS, dan L'Oreal juga telah resmi menyatakan menarik iklannya di YouTube.
Bahkan pemerintah Inggris dan koran Guardian juga tak mau beriklan di YouTube.
Apa penyebabnya?
Rupanya penarikan iklan itu disebabkan oleh temuan dari surat kabar asal London, Times, yang mengatakan beberapa iklan dari perusahaan besar muncul di konten-konten terkait kelompok ekstremis atau terorisme di YouTube.
Jadi tak salah apabila perusahaan-perusahaan besar menarik iklannya agar citranya tidak hancur.
"Kami sangat prihatin dengan iklan kami yang muncul bersama konton-konten yang mempromosikan terorisme di YouTube," kata juru bicara AT&T dalam pernyataan resminya, dilansir Ad Age, Jumat (24/3).
Menanggapi masalah tersebut, Google menyatakan akan meninjau kembali kebijakanperusahaan mengenai iklan, termasuk memperkuat penegakan hukum.
"Kami belum bisa mengomentari lebih jauh soal permasalahan tersebut. Tapi seperti yang kami umumkan sebelumnya, perusahaan sudah meninjau kembali kebijakan dari ikalan dan kontrol terhadap iklan yang muncul," kata juru bicara Google.
Namun, banyak perusahaan yang masih menunggu kebijakan tersebut. Sebelum akhirnya mau menempatkan lagi iklannya di YouTube.
Menanggapi masalah tersebut, Google menyatakan akan meninjau kembali kebijakanperusahaan mengenai iklan, termasuk memperkuat penegakan hukum.
"Kami belum bisa mengomentari lebih jauh soal permasalahan tersebut. Tapi seperti yang kami umumkan sebelumnya, perusahaan sudah meninjau kembali kebijakan dari ikalan dan kontrol terhadap iklan yang muncul," kata juru bicara Google.
Namun, banyak perusahaan yang masih menunggu kebijakan tersebut. Sebelum akhirnya mau menempatkan lagi iklannya di YouTube.
No comments:
Post a Comment