Kecaman masyarakat beredar luas di media sosial. Masyarakat pengguna internet atau netizen menilai, aksi yang dilakukan Indra tidak mendidik dan rentan untuk dicontoh atau diikuti orang lain. Apalagi jika disaksikan oleh anak kecil yang masih di bawah umur.
Pengguna Facebook, Illian Deta Arta Sari yang juga ibu dari tiga orang anak mengungkapkan, video itu sangat berbahaya terlebih jika disaksikan oleh para remaja labil. Mereka malah dapat menginspirasi untuk melakukan hal serupa.
"Saya menonton video itu dan hanya mampu ber-istighfar. Sebuah proses kematian yang sangat dipaksakan. Bunuh diri adalah tindakan pengecut. Betapapun beratnya masalah hidup," ujar Illian yang juga mantan pegiat Indonesian Corruption Watch (ICW) ini.
Firda Puri Agustine, netizen pengguna Facebook juga mengecam aksi bunuh diri yang dilakukan Indra. "Bagi saya ini sakit jiwa. Keterlaluan sekali. Hal seperti ini sangat meresahkan. Khawatir dapat ditiru terutama oleh anak di bawah umur," kata Firda.
Sementara itu, Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan, pengaruh negatif teknologi membuat hal-hal yang dulunya dianggap tabu kini menjadi dengan mudahnya terekspos dan terungkap. "Teknologi memperkuat itu saat ini. Media punya kekuatan untuk menjadi contoh. Ini berbahaya jika yang dicontoh adalah hal negatif," ujar Devie kepada SP, Sabtu, (18/3).
Pihak pemerintah harus melakukan pembicaraan dengan menggunakan penekanan kepada pihak Facebook untuk memblokir video tersebut serta memperketat postingan yang masuk di Facebook. Sebab jika hanya mengandalkan kekuatan cyber yang dimiliki aparat di Indonesia maka hal ini jelas tidak akan maksimal.
"Lakukan kerja sama dengan pihak Facebook, Google, Youtube untuk melakukan pengawasan dan kontrol ketat terhadap konten negatif yang mungkin muncul," ujar Devie.
Devie juga mengimbau agar orangtua tidak memberikan gadget untuk anak berusia di bawah 12 tahun. Penggunaan gadget jikapun harus digunakan maka harus mendapatkan pengawasan dari orangtua.
"Jangan berikan gadget dengan akses wi fi. Karena itu dapat memudahkan anak mengakses berbagai hal yang tidak sesuai. Jika pun anak ingin memakai gadet maka orangtua bisa mengunduh video atau lagu lagu yang sesuai usia anak. Jadi tidak perlu dengan akses internet yang tersambung," papar Devie.
Tayangan bunuh diri secara live di Facebook ini bisa saja diikuti oleh anak di bawah umur yang belum memahami bahwa hal itu berbahaya. Berbeda dengan orang dewasa yang telah memiliki pengalaman hidup, lanjut Devie, video ini berbahaya bila disakskkan oleh anak-anak.
Jangan Disebar
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat dunia maya untuk tidak menyebarkan video siaran langsung orang bunuh diri, yang sedang viral di media sosial.
"Mengimbau bagi siapa saja yang memiliki video tragedi kejadian dibunuh diri ini, untuk tidak menyebarkan dan segera men-take down lewat apapun, internet, juga media sosial," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangarepan dalam keterangan tertulis, Jumat malam.
Menurut dia, kejadian seperti itu tidak untuk dipertontonkan. Selain melanggar nilai kemanusiaan, juga melanggar Pasal 28 UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Sebelumnya, beredar di dunia maya video siaran langsung bunuh diri di Facebook seorang pria asal Jagakarsa, Jakarta Selatan, bernama Pahinggar Indrawan. Video gantung diri tersebut, kini sudah tidak dapat lagi diakses setelah selama beberapa jam berada di akun Facebook-nya. Namun, sejumlah pihak masih mengunggah video itu ke Youtube. Hingga Sabtu pagi, video tersebut masih bisa diakses publik.
Sebelum aksi live bunuh diri, Indra juga melakukan live curhat tentang kondisi keluarganya. Video live pertama yang berdurasi 1 menit 5 detik, sedangkan video kedua berdurasi 1 jam 44 menit. Dalam video pertama, sang pria itu sempat mengenalkan dirinya. "Halo nama gue Indra. Gue punya istri namanya Di**Febri**i Pra**en, yang notabene udah 17 tahun gue nikahin. Gue cinta mati sama dia. Ya enggak tau kenapa emang bukan jodohnya juga kali sekarang," begitu ucap pria itu mengawali video yang pertama. Sedangkan di video kedua, dia merekam aksinya bunuh diri di tambang yang sudah ia siapkan.
No comments:
Post a Comment